Kamis, 17 Desember 2009

Tatiana

lalu hujan datang lagi
menyapa Tatiana pada malam malam sepi, pada daun daun di pucuk pinus sebuah bukit berbaling.
satu satu Tatiana menaiki tapak itu, tapak tanah yang telah menjadi keseharian Tenggara.
tapak tanah yang telah menemani perjalanan tenggara,

perjalanan akan kesendirian, berwarna, tapi hanya hitam dan putih.

lalu pucuk pinus berbisik, "tenggara selalu datang tiap hari..", katanya
"dia datang kemari bersama layla"

layla, seorang perempuan bertubuh kecil, manis, dan berhati tangguh
layla, yang kini menjadi teman dalam hidup tenggara
layla, yang mengajarinya untuk tidak menjadi lemah
layla yang sangat berbeda dengan tatiana..

lalu tatiana bungkam
tak ada satu kalimatpun yang dapat ia sampaikan pada pucuk pinus
ia mengerti..
dan pinus pun memahami..

.:biduwanita:.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar