Selasa, 13 April 2010

saya dan matahari

bona bilang, matahari selalu saja membuat dia senang, lalu dia bertanya, apakah saya merasakan hal yang sama? buat saya, matahari pasti menyenangkan, hanya satu hal yang saya ngga suka dari matahari. kadang matahari suka ngga sopan, dia suka berjejak di pipi saya dan meninggalkan noda-noda kecil bernama freckles. kalau sudah begini, saya akan berlama-lama dihadapan cermin dan mematut-matut pipi saya yang berfreckles. lalu saya sebal sendirian.

Kemarin matahari datang lagi, selalu seperti itu akhir-akhir ini, kali ini dia ngga cuma berjejak di pipi saya, tapi dia juga membisikkan sesuatu. Dia bilang, “saya sengaja meninggalkan banyak noda di pipi kamu, biar kamu tidak kesepian, biar kamu bisa bermain sama mereka,” gitu katanya. “bisa aja!”, saya bilang.

terimakasih matahari, kamu memang ajaib, saya memang jadi ngga kesepian sekarang, saya punya banyak teman, kamu tau aja kalo saya anak tunggal.

.:biduwanita:.

Rabu, 07 April 2010

titik yang jauh

dan saya masih saja di sini

menatap bintang menembus atap

dengan alas kain sprei bergaris hijau tua

tak ada bintang yang menyala terlalu terang malam ini

semua berpendar sama

dan kamu masih saja di sana

berdiri dengan kaki telanjang

menatap jauh pada satu titik di seberang sungai

tempat para nelayan menjangkarkan rakitnya

lalu saya bergerak perlahan

mendekat pada tempatmu

menemanimu menatap jauh

dan kami berpagutan

hingga berpeluh

bergemuruh

sampai penuh


.:biduwanita:.

Selasa, 06 April 2010

utara

lalu utara mulai merona
pada setiap inchi di pipinya
mungkin karena bergelas-gelas beer
pada meja bar setengah lingkaran
di pojokan
segelas lagi mungkin tidak apa-apa
pikirnya
lalu pahit
lalu terbang
lalu indah


.:biduwanita:.


selamat sore senja



.:biduwanita:.

cerita air mata dan hujan

saya memilih menangis di dalam hujan
karena hujan tak pernah keberatan
membawa pergi air mata
berjalan bersamanya
melalui trotoar
melalui aspal
melalui bebatuan
sampai di selokan
lalu ke sungai
pergi jauh hingga ke laut
menjadi bulir uap
naik, berkawan dengan awan
lalu turun lagi
dan kembali menyapa
pada setiap rintik bersama hujan

.:biduwanita:.

saya dan sore

kamu begitu mistis

mungkin karena terpaan mentari

yang tipis tipis

tepat sore ini

lalu kaki kita terasa lelah

lalu merebah

pada setumpuk sofa merah

tempat kita melepas gundah

lalu kita tertawa

bersama hujan deras di luar sana

bingung linglung

mendengung

mengaum

jungkir

balik

pelik

saya,

kamu,

kita.


.:biduwanita:.