berkencan dengan hujan tidak pernah selesai dengan seketika
begitupun monolog ini,
karena menunggu adalah bulir-bulir padi yang menguning
karena penantian adalah rasa sakit dipangkal lidah ini
lalu saya kembali mencoba berjalan,
menapak pada bumi yang semakin ringkih
yang menyapa halus pada lapisan terluar telapak kaki ini
saya hanya ingin menikmati ini
merasakan dingin
ketika rintiknya masuk melalui helai demi helai rambut
merasakan tenang
ketika baunya menusuk sampai tenggorokan
hingga lidah ini kebal
hingga hati ini kelu
hingga saat itu datang
dimana kebahagiaan memilih saya
untuk menemaninya seumur hidup
.:biduwanita:.
Jumat, 18 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar