Kamis, 28 Januari 2010

saya dan hujan #4

kalau saja hujan tiba-tiba datang malam ini
saya akan dengan sangat cepat memeluk dia erat, saya cuma rindu sekali baunya.
hujan memang bukan manusia, tetapi dia sungguh teman yang menyenangkan, seperti yang sudah pernah saya bilang, hujan memang teman yang baik.
saya jadi inget malem itu. malam pertama kali hujan menyapa saya, memperkenalkan dirinya yang bersahaja. hahaha... bersahaja.. bersahaja dari hongkong!

hujan memang bukan manusia, pertama kali dia datang ke rumah, masuknya saja lewat jendela, kedua ketiga dan seterusnya lewat sela-sela genteng rumah, ah.. memang bersahaja, hehe..
malam ini saya sangat ingin bermain dengan hujan, cuma dia sepertinya yang bisa membasahi tenggorokan saya yang kering dan tercekat ini.
hohoho.. kalau saja hujan datang malam ini, saya mau cepet-cepet menatap langit dan membuka mulut saya lebar-lebar, rintiknya yang sebesar butir jagung itu kemudian beriak di pangkal lidah.. hummm enaaakkk!!

ah, tapi sekarang hujan begitu sombong, semenjak dirinya semakin terkenal dan digemari, semenjak dirinya menjadi tema dalam satu judul lagu band indie di dunia kurcaci galau. hujan kemudian tidak pernah absen untuk menghadiri konsernya. hujan benar-benar sibuk. nama band indie itu dulalidudulala. band ini memang bagus, disaat semua band memakai alat yang canggih sehingga efek dari musiknya jadi memberikan kesan elektronik, mereka malah kemudian menggunakan gitar kopong, dengan bantuan efek gitar seadanya, dengungan-dengungan feed back kemudian jadi ciri band ini, lagu bertema hujan ini kemudian jadi top request di setiap aksi panggung mereka, lalu hujan semakin banyak fans nya, lalu hujan mulai masuk beberapa majalah, lalu setiap individu yang mengelukan hujan dianggap keren, dianggap hype. dianggap trendy.. hehehe dunia ini memang aneh.

hujan, saya bukannya sirik, saya cuma pengen kamu meluangkan waktu kamu sedikit untuk bilang, "hey, kapan kita main lagi?"

senin, 22 desember 2008
00:23am

.:biduwanita:.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar